REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono menerima delegasi Serbia yang salah satu tujuan kedatangannya adalah untuk mempelajari model kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
"Serbia menilai Indonesia patut dicontoh terkait kerukunan beragama," kata Menkokesra Agung Laksono di Jakarta, Rabu (23/10). Agung menambakan delegasi Serbia juga datang untuk menghadiri Interfaith Dialogue RI - Serbia II di Indonesia.
Meski demikian, Agung mengakui, masih ada beberapa kasus yang terkait kerukunan umat beragama di Indonesia."Dan Indonesia akan bersifat terbuka soal itu, tidak akan menutup-nutupi apapun," katanya.
Karenanya, para delegasi Serbia ini dipersilakan untuk berdialog dengan masyarakat dan para tokoh agama guna mengetahui kondisi kerukunan beragama di Indonesia secara langsung."Delegasi Serbia dijadwalkan berdialog dengan pemuka-pemuka agama di Indonesia," katanya.
Melalui dialog tersebut, tambah dia, diharapkan dapat menghasilkan kajian mengenai peran Islam dalam pembangunan peradaban manusia yang bermoral khususnya di Tanah Air."Diharapkan melalui dialog delegasi bisa mendengar secara langsung?bagaimana sikap pemerintah, organisasi, dan masyarakat terkait kerukunan beragama di Indonesia," katanya.
Bahkan, kata Agung, Serbia tidak hanya ingin meninjau mengenai kerukunan beragama di Indonesia, melainkan juga mengenai implementasi demokrasi, perkembangan ekonomi dan lain sebagainya. "Mereka mengakui Indonesia sebagai negara besar, dan mereka salut terhadap keberagaman di Indonesia," katanya.
Agung menambahkan, keberagaman suku dan agama di Indonesia memiliki kemiripan dengan Serbia yang juga terdiri dari berbagai suku, ras dan agama."Karena itu mereka datang ke Indonesia," kata Agung.