Jumat 25 Oct 2013 08:08 WIB

Al Gore Dukung Adanya Kaitan Kebakaran Hutan dan Perubahan Iklim

Red:
Al Gore
Al Gore

CANBERRA -- Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore turut serta dalam debat mengenai ada atau tidaknya hubungan antara kebakaran hutan yang melanda Australia dengan fenomena perubahan iklim. 

Gore, yang juga terkenal sebagai aktivis lingkungan hidup, mengatakan bahwa ada bukti bahwa terdapat hubungan antara perubahan iklim dan kebakaran hutan. 

Debat ini berawal minggu ini, saat seorang pejabat di Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa kebakaran-kebakaran besar di negara bagian New South Wales membuktikan bahwa dunia "sudah mulai merasakan dampak emisi karbon". 

Namun, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menepis komentar tersebut dan menyebut pejabat tersebut "asbun." 

Ia mengatakan "kebakaran adalah bagian dari pengalaman khas Australia" dan tidak ada hubungannya dengan perubahan iklim. 

Gore, yang pernah memenangkan penghargaan Nobel karena usahanya melawan perubahan iklim, berkata pada program 7.30 ABC bahwa perubahan iklim akan mengakibatkan lebih banyak cuaca ekstrim.

"Kebakaran hutan memang bisa terjadi secara alami, namun ilmu pengetahuan menunjukkan jelas bahwa saat suhu naik dan saat tumbuh-tumbuhan dan tanah mengering, kebakaran hutan pun menjadi lebih tersebar dan lebih berbahaya. Ini bukan pendapat saya melainkan pendapat komunitas ilmuwan," jelasnya.

Christina Figueres, Sekretaris Eksekutif UN Framework Convention on Climate Change, mengkritik rencana Pemerintahan Abbott menghapus skema pemungutan biaya karbon dan mengganti skema ini dengan rencana tindakan langsung. Menurutnya, rencana ini justru akan memakan lebih banyak biaya.

Hal serupa disampaikan Gore, yang menyatakan bahwa bencana seperti kebakaran hutan New South Wales dapat mempengaruhi perdebatan politik. 

"Cara efektif untuk memecahkan krisis ini adalah dengan menerapkan memungut biaya karbon, dan, dalam kasus Australia, tetap memungut biaya untuk karbon. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement