Kamis 24 Oct 2013 13:05 WIB

Empat Perompak Somalia Akhirnya Masuk Bui

Aksi perompak di laut
Aksi perompak di laut

REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Empat perompak Somalia dijatuhi hukuman penjara masing-masing tujuh tahun oleh sebuah pengadilan Kenya setelah mereka dinyatakan bersalah membajak sebuah kapal nelayan di Lautan India pada 2010.

Jaksa mengatakan pada persidangan di pengadilan Mombasa, keempat orang itu bersenjatakan granat roket, sebuah senapan AK-47, sebuah pistol dan senjata-senjata lain ketika mereka membajak kapal nelayan tersebut dengan menembaki awaknya.

Abdirahman Isse Mohamed, Mohamed Osman Farah, Feisal Abdi Muse, dan Noor Ali Mohamed ditangkap oleh pasukan Angkatan Laut Spanyol. Mereka diserahkan kepada pihak berwenang Kenya karena Somalia dianggap tidak bisa mengadili mereka secara benar. Keempat terdakwa membantah tuduhan perompakan dalam persidangan itu.

Pengacara mereka, Jared Magolo, menurut laporan Reuters yang dikutip Kamis (24/10), menyebut hukuman itu sebagai tidak adil karena mereka telah ditahan selama tiga tahun sebelum persidangan tersebut di penjara keamanan maksimum Kenya dan ia akan meminta persetujuan kliennya untuk naik banding.

Kenya adalah salah satu negara yang bisa mengadili perompak, bersama-sama Seychelles dan Mauritius. Namun, kasus-kasus semacam itu biasanya sulit disidangkan dan memakan waktu lama untuk menyelesaikannya. Pada Juli, sembilan orang Somalia dijatuhi hukuman di Kenya masing-masing lima tahun penjara karena berusaha membajak kapal dagang Jerman MV Courier di Teluk Aden pada Maret 2009.

Sembilan orang lain Somalia dijatuhi hukuman serupa pada Juni, setelah mereka dinyatakan bersalah membajak sebuah kapal di Teluk Aden pada 2010.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden, meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008. Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement