Kamis 24 Oct 2013 16:12 WIB

Jerman Tuntut AS Jelaskan Penyadapan

Rep: Bambang Noroyoono/ Red: Djibril Muhammad
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) tengah berbincang dengan Presiden AS, Barack Obama.
Foto: AP PHOTO
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) tengah berbincang dengan Presiden AS, Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman menyatakan kemarahannya atas aktivitas penyadapan komunikasi oleh Amerika Serikat (AS) di negara itu.

Kanselir Jerman Angela Merkel meminta agar Presiden AS Barack Obama memberi penjelasan langsung tentang tuduhan tersebut.

Merkel mengaku merasa terintimidasi atas aktivitas kontra-intelijen negara Paman Sam itu. "Dia (Merkel) jelas dan jelas tidak menyetujui aktivitas semacam itu (penyadapan)," kata Juru Bicara Kanselir, Steffen Seibert seperti dikutip the Guardian, Kamis (24/10).

Seibert menambahkan kekecewaan Merkel diutarakan langsung ke Obama lewat komunikasi diplomatik. Merkel mengaku punya kekhawatiran akan krisis diplomatik akibat ulah Badan Keamanan Nasional AS (NSA) tersebut.

Kekecewaan tersebut sudah dilayangkan sejak beberapa waktu lalu. BBC News melansir aktivitas intelijen AS telah menjangkau semua jaringan komunikasi global.

NSA punya regulasi domestik dan internasional baru tentang praktik kontra-intelijen. Regulasi baru itu memberikan keluasan NSA untuk mengintai, menguping dan mengawasi semua saluran pembicaraan, baik domestik dan global.

Kegiatan tersebut sempat membuat marah internasional. Presiden Brasil Dilma Roussef pernah membatalkan kunjungannya ke Washington lantaran komunikasinya tersadap NSA.

Beberapa petinggi di Uni Eropa pun mengecam aksi penyadapan tersebut. Bahkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun tidak luput dari aksi penyadapan.

Bekas pakar komunikasi intelijen AS yang sekarang berstatus buron, Edward Snowden merilis, kegiatan NSA itu juga menyasar Badan Atom Internasional (IAIE) di Jenewa.

Pada pekan lalu, surat kabar ternama di Prancis, La Monde mendesak Presiden Prancis Francois Hollande untuk meminta penjelasan Obama atas aksi menguping NSA di 70 juta pembicaraan seluler di negara itu.

Laporan La Monde membawa riak diplomatik antara Paris dan Washington. Labih parah menimpa Merkel. Mingguan Der Spiegel menurunkan laporan mendalam tentang aktivitas penyadapan NSA di ponsel pribadi Merkel.

Sontak saja, pemberitaan tersebut membuat kanselir perempuan pertama itu berang. Der Spiegel menuliskan penyadapan terhadap Merkel adalah penghinaan dari Paman Sam terhadap Panser.

"Ini akan menjadi pelanggaran serius dan menyinggung kepercayaan antar negara," kata Seibert menambahkan.

BBC News melaporkan, tersadapnya komunikasi dua negara kuncci UE itu mengancam kemelut dengan AS. Konfrensi Tingkat Tinggi UE yang akan digelar di Brussel, Belgia beberapa waktu mendatang memasukkan agenda penjelasan AS atas aktivitas penyadapan itu.

Dari Washington, Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, Obama sudah mendengar keluhan Merkel tersebut. Akan tetapi, Carney menerangkan, obrolan antar pemimpin itu memastikan tidak ada persoalan.

Ia mengatakan, Obama meminta Merkel yakin aktivitas NSA tidak menyentuh komunikasi pribadi Sang Kanselir. "Kami (AS) sangat menghargai kerjasama dengan Jerman. Presiden (Obama) memastikan tidak ada penyadapan itu," kata Carney menerangkan, seperti dilansir Aljazeera, Kamis (24/10).

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement