REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Satu misi gabungan internasional yang bertugas menangani program senjata kimia Suriah menyatakan telah mengunjungi 18 lokasi yang diungkapkan oleh Pemerintah Suriah.
''Sementara itu, Suriah telah memulai pekerjaan untuk membuat peralatan penting tak bisa beroperasi di hampir semua lokasi tersebut,'' kata juru bicara PBB, Martin Nesirky, di markas PBB, New York, Rabu (23/10).
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mensahkan resolusi pada 27 September untuk memusnahkan simpanan senjata kimia Suriah sampai pertengahan 2014, setelah satu kelompok pencari fakta PBB mengkonfirmasi penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus di luar Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Misi gabungan itu, yang terdiri atas personel dari Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dan PBB, bertugas mengawasi pemusnahan semua senjata kimia Suriah sampai pertengahan tahun depan. Tenggat paling ketat yang dibuat bagi mandat PBB.
Misi tersebut juga adalah yang pertama diluncurkan di tengah pertempuran yang berkecamuk di negara Arab itu, yang meletus pada Maret 2011 antara gerilyawan bersenjata yang tidak tertata dan pasukan yang setia dengan Presiden Bashar al-Assad.