Kamis 24 Oct 2013 17:33 WIB

Timteng Tak Aman, India Belanjakan 2,2 Miliar Dolar AS untuk Cadangan Minyak

Menurut WikiLeaks, cadangan minyak Arab Saudi tinggal 40 persen saat ini.
Foto: NET
Menurut WikiLeaks, cadangan minyak Arab Saudi tinggal 40 persen saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pengguna energi terbesar dunia, India, akan membelanjakan dana 2,2 miliar Dolar AS untuk meningkatkan rencana cadangan minyak mentah untuk memperkuat keamanan energinya.

Empat penampung dengan kapasitas 12,5 juta ton akan dibangun dengan biaya Rs. 13.300 crore dan akan meningkatkan kapasitas 5,03 juta ton yang sedang dibangun," kata Rajan K. Pillai, Direktur Utama perusahaan cadangan minyak India, Indian Strategic Petroleum Reserves Ltd.

Pihak pemerintah diperkirakan akan memilih perusahaan negara Indian Oil Corp. dan Hindustan Petroleum Corp. untuk membantu memenuhi 'waduk' penampung tersebut, katanya.

Perdana Menteri Manmohan Singh sedang berusaha melindungi ekonomi terbesar ketiga itu dari resiko 'konflik politik abadi' di Timur Tengah dan Afrika yang mencakup 85 persen impor.

Sanksi Uni Eropa dan Amerika Serikat kepada Iran membuat India mengurangi separuh perkiraan impor minyak dan Teluk Persia dalam empat tahun terakhir. Sementara itu, perang saudara di Suriah dan Sudan juga membatasi kemampuan impor India.

"Ini sangat penting," kata Pillai dalam sebuah wawancara di kantornya di Noida, dekat New Delhi.

"Jika India bercita-cita menjadi bangsa yang maju, negara ini harus memiliki cadangan minyak strategis yang besar."

sumber : Live Mint & The Wall Street Journal
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement