REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah membebaskan sedikitnya 62 tahanan yang diduga terlibat dalam perlawanan terhadap Presiden Bashar Al Assad. Pembebasan tersebut adalah bagian dari pertukaran tahanan antara pemerintah dan oposisi.
Para tahanan kebanyakan perempuan. Pertukaran terjadi pada Kamis (24/10) waktu setempat setelah dua hari sebelumnya dalam pembicaraan.
Aljazirah melaporkan pertukaran tahanan melibatkan pihak luar yakni pemerintahan Lebanon, Turki, Jordan dan Qatar.
Tidak disebutkan berapa jumlah total tahanan dalam penukaran tersebut. Namun, diantara pertukaran tahanan adalah sembilan sandera yang ditahan pemberontak di perbatasan Lebanon.
Kesembilan sandera adalah loyalis Assad. Mereka ditawan selama 17 bulan. Selain itu, dua pilot Turki juga ikut dalam pertukaran tawanan.
''Sebagian tahanan dibebaskan di Masnaa,'' demikian laporan Aljazirah.