CANBERRA -- Pemerintahan Republik Kepulauan Marshall mengkritik pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, bahwa tidak ada hubungan antara kebakaran hutan di negara bagian New South Wales dengan perubahan iklim.
Sebelumnya, Christiana Figueres, ketua bidang perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyatakan bahwa kebakaran yang telah berkobar selama beberapa hari itu ada hubungannya dengan fenomena perubahan iklim.
Namun, Tony Abbott menolak pendapat tersebut, dan menyebut Figueres 'asal bunyi'.
Mengomentari pernyataan Abbott, Senator Tony de Brum, yang merupakan Menteri pembantu Presiden Kepulauan Marshall yang terletak di kawasan Pasifik, mengatakan negaranya khawatir mendengar pernyataan macam itu.
"Kami telah mengikuti kebakaran-kebakaran di Australia selama beberapa tahun terakhir dan kami cukup terkesan atas betapa besar dan berbahayanya kebakaran-kebakaran tersebut bagi teman-teman kami di sana," jelas de Brum pada program Pacific Beat ABC.
"Tapi saya rasa kita tidak boleh menganggap ini sekadar sesuatu yang alami di Australia dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan perubahan iklim."
Menurut de Brum, dalam melawan dampak perubahan iklim, Australia seharusnya melihat ke dalam terlebih dahulu.
"Baru bulan lalu, dengan restu Menteri Lingkungan Hidup Greg Hunt, Pemerintah Australia telah menyatakan komitmennya untuk menjadi pemimpin bidang iklim dengan cara mendukung Deklarasi Majuro untuk kepemimpinan iklim - ini adalah hasil penting dari Forum Kepulauan Pasifik," ucapnya,
"Seharusnya Australia menjadi pemimpin dalam perubahan iklim, jangan jadi lamban."
Pemerintah Australia bulan ini memulai proses menghapus pajak emisi karbon, yang diterapkan oleh pemerintah sebelumnya.
Sebagai gantinya, Koalisi Partai Liberal-Nasional yang berkuasa, akan mengimplementasi Rencana Aksi Langsung, yang melibatkan dana pengurangan emisi, yang akan membeli emisi dari industri dan pertanian, serta program penanaman pohon.