CANBERRA -- Richard James Webb, seorang pria asal Australia Selatan, mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan pasangannya Katrina Coker, karena ia merasa frustrasi pasangannya itu lebih banyak menghabiskan waktu dengan handphonenya.
Dalam sidang di pengadilan setempat Jumat (25/10), Webb membantah dakwaan lainnya bahwa ia memang sengaja berniat membunuh pasangannya tersebut. Webb (31 tahun) berdalih, dalam peristiwa yang terjadi Oktober tahun lalu itu, justru Katrinalah yang lebih dahulu mencekiknya sebelum ia akhirnya mencekik balik, yang menyebabkan kematian Katrina.
ia menyatakan begitu frustrasi karena perilaku Katrina yang lebih sibuk dengan HP dibanding memberi perhatian kepada pasangannya. ''Ia bilang jangan ganggu saya, sana ke dapur dan kerja tugasmu," demikian kata Webb tentang Katrina. Akibatnya, kata Webb lagi, ia pun melemparkan botol ke cermin sekadar untuk menarik perhatian Katrina.
Namun yang terjadi, menurut Webb, Katrina justru mengatakan, "Bodoh". Menurut Webb, Katrina kemudian menempelengnya begitu keras dan mencekiknya. Webb lalu meraih bingkai foto dan memukulkannya ke kepala Kristina. Webb menjelaskan dalam persidangan, keduanya kemudian saling mencekik ketika berada di kamar. Di tempat itulah kemudian Katrina menghembuskan nafas terakhir.