Jumat 25 Oct 2013 15:03 WIB

Survei Sebut Singapura Negara yang Kurang Tidur

Rep: mgrol21/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bendera Singapura
Foto: IST
Bendera Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Benarkah negara maju dan efektif seperti Singapura membuat warganya dituntut terus beraktivitas hingga melupakan sebagian kebutuhannya?

Survei regional yang dilakukan AIA Singapura menunjukkan warga Singapura ternyata mengalami kurang tidur, tidak cukup berolahraga dan juga jarang memeriksaan kesehatan.

Seperti dilansir Straits Times, Indeks Hidup Sehat AIA 2013 yang dirilis pada hari Kamis (24/10) menyatakan temuan itu berdasar hasil survei terhadap lebih dari 10.200 orang dewasa berusia 18 sampai 65 di 15 pasar di seluruh Asia termasuk 500 orang dewasa di Singapura.

Para peserta ditanya mengenai hal-hal yang terkait dengan kesehatan dan kebiasaan mereka.

Hasil penelitian menunjukkan mereka yang disurvei di sini menghabiskan 36 menit lebih sedikit waktu berolahraga dalam seminggu dibandingkan dengan rata-rata regional.

Kurang dari separuh orang dewasa Singapura yang disurvei melakukan check-up kesehatan tahun lalu, angka itu lebih rendah dari rata-rata regional yaitu 53%.

Singapura juga menjadi wilayah terburuk untuk urusan kecukupan tidur. Mereka hanya memiliki 'gap tidur' atau kekurangan waktu tidur hingga 1,7 jam pada tahun ini tahun ini, dibandingkan dengan rata-rata regional yaitu 1,2 jam.

Secara keseluruhan tiga dari empat warga Singapura menunjukkan bahwa kesehatan mereka memburuk terhitung sejak lima tahun lalu, bahkan mencakup warga dalam kelompok usia 18 hingga 29 tahun.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement