REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Suriah, Kamis (24/10), merebut kembali daerah penting di pinggir Damaskus, sehingga menuntaskan pengepungan penuh terhadap gerilyawan di sebelah timur ibu kota Suriah tersebut. Demikian kata kantor berita resmi Suriah SANA.
Militer merebut kembali kendali atas Htaitet At-Turkman di pinggiran tenggara Damaskus setelah operasi selama 48 jam. ''Operasi yang mengkibatkan tewasnya tak kurang dari 100 gerilyawan,'' sebut laporan SANA.
Beberapa ahli militer mengatakan kemenangan baru tersebut sangat penting. Sebab, perebutan kembali itu berarti jalan menuju bandar udara Damaskus aman dan serangan mortir gerilyawan terhadap ibu kota Suriah bisa berkurang.
''Dengan perebutan kembali tersebut, gerilyawan --yang berlindung di pinggiran timur Damaskus yakni Al-Ghouta-- sekarang terkepung dari semua arah dan terputus dari sumber balabantuan,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara pada Jumat (25/10).
Taktik baru militer Suriah itu --yang melakukan pengepungan ketat atas daerah yang dikuasai gerilyawan-- telah mendorong gerilyawan meningkatkan penembakan mortir dari daerah yang mereka kuasai terhadap kabupaten di dalam Damaskus.
Meskipun gerilyawan menyatakan bom mortir mereka ditujukan kepada militer dan posisi keamanan, kenyatannya ialah bom mortir tersebut malah jatuh di daerah permukiman. Sehingga, bom mortir tersebut justru menewaskan dan melukai warga sipil termasuk perempuan dan anak kecil.