Jumat 25 Oct 2013 16:23 WIB

Bali Tujuan Favorit Wisatawan Asal Rusia

Dancers perform Legong Dance from Bali. The dance is among performances to be played by Gianyar artists in Spiritual Festival of Kagura in Hiroshima, Japan on October 31 to November 6, 2013. (illustration)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Dancers perform Legong Dance from Bali. The dance is among performances to be played by Gianyar artists in Spiritual Festival of Kagura in Hiroshima, Japan on October 31 to November 6, 2013. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turis Rusia semakin meminati pariwisata di Indonesia dengan masuknya negara itu ke dalam daftar lima besar negara Eropa yang berkunjung ke Pulau Bali.

"Kendati negara Rusia merupakan pendatang baru dalam dunia pariwisata di Indonesia, namun dalam kurun waktu lima tahun negara itu masuk dalam daftar lima negara terbesar di Eropa yang berkunjung ke Bali," kata Wakil Direktur Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri Berlian Napitupulu kepada Antara di Jakarta, Jumat (25/10).

Menurut Berlian, jumlah turis Rusia yang tercatat berwisata di Pulau Bali pada 2012 sekitar 99.448 orang. Dia mengatakan pertambahan jumlah turis asal Rusia itu juga ditandai melalui penggunaan bahasa Rusia pada beberapa spanduk wisata ataupun menu makanan di Pulau Bali.

Turis yang datang kebanyakan menggunakan pesawat sewaan dari negaranya untuk mengunjungi Pulau Dewata dan tinggal di Bali selama sekitar 12 hari. "Turis asal Rusia rata-rata berkelas dengan tinggal di hotel yang mewah dan menggunakan pesawat sewaan. Bahkan pernah ada yang memberi imbalan kepada pelayan wisata di Bali sekitar 100 dolar AS," kata Berlian.

Selain itu, minat warga Rusia terhadap dunia pariwisata Indonesia juga ditunjukkan dengan adanya beberapa usaha spa dan pemijatan profesional di Rusia yang menawarkan jasa pemijat asal Bali.  "Hal itu juga menjadi penanda bahwa warga Rusia menyukai keramahan bangsa Indonesia sehingga berpotensi untuk dikembangkannya hubungan yang lebih erat di bidang pariwisata," kata Berlian.

Kendati demikian, Berlian mengatakan jumlah wisatawan Negeri Beruang Merah ke Indonesia masih berjumlah sedikit bila dibandingkan dengan warga Rusia yang berwisata ke negara lain. "Wisatawan Rusia yang ke Mesir ada sekitar 2 juta orang, sedangkan ke Turki sekitar 2,5 juta orang dengan rata-rata jumlah turis asal Rusia yang keluar negeri setiap tahun sebesar 30 juta orang," kata Berlian.

Dia berharap hal itu dapat menjadi motor untuk dikembangkannya hubungan Indonesia-Rusia lebih erat dalam bidang pariwisata. Berlian juga menambahkan turis Rusia tidak mempertimbangkan kondisi politik dan keamanan suatu negara jika ingin berwisata.

"Pada saat negara lain menutup keberangkatan warganya untuk pariwisata ke wilayah konflik, Rusia tetap membukanya," kata Berlian yang menambahkan Indonesia harus bisa meraih kesempatan dari potensi di sektor pariwisata tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement