REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Peristiwa serangan teroris Westgate di Kenya baru-baru ini berimbas pada keberadaan 600.000 pengungsi Somalia di negara itu.
Kementerian Dalam Negeri Kenya mengatakan setidaknya 15 petugas imigrasi telah dipecat berhubungan dengan kejadian itu.
"Beberapa pengungsi itu telah menyalahgunakan keramahan dan kebaikan kami untuk merencanakan dan melancarkan aksi teror dari kamp pengungsian. Hal ini tidak boleh dan tidak seharusnya dibiarkan," kata Josep Ole Lenku, Menteri Dalam Negeri Kenya kepada wartawan.
Tuduhan ditujukan ke kamp pengungsian Dadaab di timur laut negara itu. Kamp pengungsi yang menampug 400.000 pengungsi ini disebut sebagai pusat 'pelatihan' untuk para ekstrimis Somalia.
Lengku menghimbau agar pihak parlemen segera menutup kamp tersebut. Kenya, kata dia, akan bekerjasama dengan pemerintahan Somalia dan badan pengungsi dunia UNHCR untuk memulangkan para pengungsi.
Kelompok perlawanan Somalia Alshabaab terlibat dalam serangan tersebut.