Sabtu 26 Oct 2013 08:46 WIB

PBB: Ada 2.000 Kelompok Bersenjata Aktif di Suriah

Pasukan pemberontak oposisi Suriah
Foto: Reuters
Pasukan pemberontak oposisi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Seorang pejabat senior PBB mengatakan bentrokan di antara sebanyak 2.000 kelompok oposisi bersenjata di Suriah telah menambah kesulitan bagi pekerja bantuan kemanusiaan internasional untuk melaksanakan tugas mereka di negara itu.

Pernyataan tersebut dikeluarkan saat Valerie Amos, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan, memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi kemanusiaan di Suriah, tempat krisis politik dan pertempuran yang terjadi sesudahnya telah berlangsung sejak Maret 2011.

"Sebagian orang memperkirakan ada sebanyak 2.000 kelompok bersenjata di Suriah," kata Valerie Amos. "Bentrokan di antara kelompok ini makin sering terjadi dan jalur akses penting kemanusiaan telah terputus akibat pertempuran sengit."

PBB sudah menyiapkan satu rombongan sebagai bagian dari upaya bantuan di Suriah pekan lalu, katanya. "Tapi kami memiliki cukup pengemudi sebab mereka mengkhawatirkan keselamatan mereka." Valerie Amos memberi contoh untuk menggambarkan kesulitan yang akan dihadapi pekerja bantuan kemanusiaan internasional saat mereka bekerja di negara Timur Tengah tersebut.

Masih pada Jumat, Program Anak PBB (UNICEF) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan mereka telah bergabung dengan mitra lain dalam meningkatkan upaya imunisasi berskala besar terhadap polio dan penyakit yang bisa dicegah oleh vaksin di Suriah dan wilayah lain di luarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement