Sabtu 26 Oct 2013 14:15 WIB

Malaysia Kurangi Subsidi Gula Untuk Tekan Angka Diabetes

Bendera Malaysia
Bendera Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Malaysia mengurangi subsidi gula sebanyak 34 sen, berlaku mulai Sabtu (26/10), dalam upaya mengurangi jumlah penderita diabetes yang cukup mengkhawatirkan di negara ini.

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengutip data statistik mengatakan, sebanyak 2,6 juta warga Malaysia yang berumur 30 tahun ke atas mengidap penyakit diabetes.

Penyakit tersebut jika tidak dikendalikan bisa mengakibatkan komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan kebutaan, katanya seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Sabtu.

"Saya menyerukan supaya kita bersama-sama menjaga kesehatan. Kurangkan manis dalam makanan dan minuman tambahkan manis dalam senyuman," katanya.

Sementara itu Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumsi Datuk Seri Hasan Malek mengatakan pengurangan subsidi tersebut dapat menghemat belanja negara hingga 64,02 juta ringgit pada 2013 dan 551,25 juta ringgit pada 2014.

"Kelebihan dari penghematan itu nanti akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dalam negeri pada masa depan," katanya.

Hasan meminta warga, terutama pedagang untuk melihat pengurangan subsidi tersebut secara positif dan tidak menaikkan harga makanan berdasar gula secara mendadak."Kita mesti meletakkan kepentingan rakyat lebih dari segalanya, bukannya meletakkan kepentingan keuntungan pedagang sendiri," katanya.

Keputusan pemerintah Malaysia tersebut mendorong sebagian warga memborong bahan makanan tersebut di berbagai pusat perbelanjaan sebelum kenaikan tersebut diberlakukan.

Pengurangan subsidi gula tersebut menyebabkan harga gula naik menjadi 2,84 ringgit per kg.

"Saya terpaksa membeli gula dalam jumlah banyak karena kenaikan 34 sen sekilogram sangat memberatkan," kata seorang warga Izawati Ismail (34) yang memborong 12 bungkus gula atau 12 kg di sebuah pusat perbelanjaan.

Hal senada dikemukakan warga lain Maisarah Timan (52) yang menyatakan kenaikan harga 34 sen terlalu memberatkan buat dia. "Bayangkan, setiap keluarga memerlukan lima bungkus gula sebulan untuk keperluan sehari-hari," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement