Ahad 27 Oct 2013 07:18 WIB

Angka Kematian Pasien Australia di Akhir Pekan Meningkat

Red:
Rumah Sakit
Rumah Sakit

CANBERRA -- Riset terbaru yang dilakukan  oleh Universitas New South Wales (NSW) menunjukan angka kematian pasien yang berobat di rumah sakit-rumah sakit Australia pada akhir pekan meningkat. Peneliti menyebutkan hal ini disebabkan karena kurangnya pelayanan yang tersedia dan lambatnya  penanganan pasien.

Riset ini menemukan sejumlah pasien dalam beberapa kategori 15% hampir meninggal jika mereka mendatangi rumah sakit pada hari Juma’at lewat tengah malam.

Peneliti mengatakan hasil penelitian ini didasarkan pada data rumah sakit di NSW yang baru tapi temuan ini cenderung berlaku juga untuk rumah sakit nasional.

Profesor Enrico Coeira yang memimpin riset ini mengatakan  tidak ada satu penyebab pasti untuk  peningkatan kasus kematian pada akhir pekan ini.

"Kita mendapati resiko kematian diikuti oleh pola yang berbeda-beda,” paparnya.

"Jadi jika anda mempresentasikan rumah sakit dengan masalah jantung akut seperti serangan jantung, arrhythmia – kemudian pola yang  terlihat nampaknya bisa menunjuk pada kurangnya ketersediaan pelayanan – sesuatu yang  terkait dengan kualitas pelayanan – kondisi ini kemudian terkait dengan kasus meningkatnya kematian.

Sementara Coeira mengatakan pada pasien kanker, tampaknya terkait dengan kelambatan mendatangi rumah sakit.

"Kami duga yang terjadi dengan pasien kanker biasanya dirawat oleh masyarakat yang mungkin kemudian kesulitan mendatangi rumah sakit dan berpikir tidak mungkin menunggu hingga awal pekan, jadi mereka tetap mendatangi rumah sakit pada hari Jum’at atau Sabtu.

"Dan mungkin juga mereka disarankan untuk memutuskan pergi ke rumah sakit harus dilakukan lebih awal,” tambahnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement