REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Saudari Emir Qatar disebut oleh sebuah majalah ArtReview sebagai tokoh yang paling berpengaruh di dunia seni.
Sheikha Al-Mayassa bint Hamad bint al-Thani membelanjakan 1 miliar USD per tahun untuk bidang seni dalam hubungannnya sebagai Kepala Otoritas Museum (QMA).
Menurut majalah itu, jumlah dana itu 30 kali lebih banyak dari dana yang disediakan New York Museum of Modern Art.
"Tidak heran, kemudian, setiap kali Sheikha Al-Mayassa berada di kota, semua orang dari menteri pemerintah sampai walikota mengantri memberikan penghormatan mereka," tulis majalah itu dalam artikel tahunannya "Power 100".
Artis Cina Ai Weiwei, yang memuncaki daftar itu tahun lalu turun menjadi urutan sembilan.
Sheikha Al-Mayassa, yang tahun lalu di urutan ke-11, menjadi urutan pertama karena faktor 'daya belinya', kata majalah itu.
QMA membeli karya post-impresionis Prancis Paul Cezanne "The Card Players" senilai 250 juta USD tahun lalu, menjadikannya lukisan paling mahal saat itu.
"Jika dan ketika Doha harus membelinya, itu akan menjadi lubang yang tidak dapat diisi orang lain," katanya.
Negara yang berpenduduk 1,5 juta jiwa ini sedang mencoba menjadikan negaranya sebagai pusat budaya di wilayahnya.
QMA juga memiliki beberapa museum dan galeri di Qatar termasuk Museum of Islamic Art, museum terbesar yang sejenis di Teluk.
Pedagang barang seni Jerman, David Zwimmer, yang memiliki galeri di New York, berada di posisi kedua pada tahun ini, sementara warga Swiss Iwan Wirth menduduki tempat ketiga.