REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan PBB dan Amerika Serikat memperingatkan dampak dari referendum sepihak di Abyei yang dapat memperburuk hubungan antara Khartoum dan Juba.
Selain itu, hubungan antara kelompok masyarakat Dinka Ngok dan Misseriya dikhawatirkan akan memburuk.
DK PBB juga meminta semua pihak untuk tidak bertindak secara unilateral.
Anggota DK PBB juga menegaskan "konsen yang mendalam atas situasi di Abyei," kata sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Duta Besar Azerbaijan, Agshin Mehdiyev yang juga anggota badan tersebut.
Wilayah Abyei berada di perbatasan Sudan dan Sudan Selatan dan diklaim oleh kedua negara. Wilayah ini memiliki kekayaan minyak yang cukup melimpah.
Mehdiyev juga mengungkapkan dukungan Dk PBB atas kunjungan Uni Afrika ke Abyei pada 26 dan 27 Oktober ini sebagai 'kesempatan untuk mengurangi tensi' di wilayah itu.
Besok, sebuah referendum sepihak akan dilakukan oleh masyarakat Dinka Ngok tanpa mengikutkan masyarakat lainnya.
"Kami meminta para pemimpin komunitas Abyei untuk menahan diri dari tindakan tersebut yang dapat meningkatkan tensi di Abyei," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Marie Harf, Rabu lalu.