Ahad 27 Oct 2013 14:46 WIB

Jepang Siap Lawan Cina

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Djibril Muhammad
PM Jepang Shinzo Abe
Foto: Reuters
PM Jepang Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang siap melawan Cina untuk menjaga kepentingan negara jika kondisi memaksa. Sebab, Jepang yakin Cina akan menggunakan kekuatan militer untuk merebut tujuan diplomatik negara mereka.

Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan negara mereka siap untuk melawan jika diperlukan. Sebab Jepang harus menjaga kepentingan negara dari segala upaya Cina untuk meraih kepentingan mereka.

Ia pun yakin Cina berusaha merebut daerah sengketa antar dua negara dengan kekuatan militer. Khususnya setelah pertemuan terakhir dengan Pemimpin negara Asia Tenggara.

Para pemimpin Asia Tenggara meminta Jepang memimpin upaya menjaga kepentingan mereka dalam sengketa dengan Cina. "Ada kekhawatiran Cina berupaya untuk mengubah kondisi dengan kekuatan, bukan dengan aturan hukum," ucap dia dalam wawancara dengan Wall Street Journal, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (26/10).

Jika Cina berusaha merebut dengan kekuatan militer, maka Jepang takkan hadir dengan pendekatan yang damai.

Walaupun Jepang tak perlu mengambil langkah yang sama, namun banyak negara yang engharapkan Jepang untuk mengekspresikan pandangan itu. Sebab, mereka berharap Cina mengambil langkah yang sesuai dengan hukum internasional.

Seorang diplomat Cina yang telah pensiun mengingatkan, Cina selalu menilai setiap langkah yang dilakukan Jepang. Apalagi yang memiliki motif tertentu maka mereka akan mengkategorikan berbahaya.

Sementara dari Cina, Kementerian Pertahanan memperingatkan Jepang untuk jangan pernah meremehkan tekad Cina. Tekad itu, menurut mereka adalah Cina akan mengambil tindakan apapun untuk melindungi negara dan kepentingan mereka.

Sebelumnya Cina mempermasalahkan laporan sebuah media mengenai keputusan Abe. Media itu menyebutkan Abe mengeluarkan kebijakan untuk menembak jatuh pesawat tak berawak asing yang mengabaikan perintah untuk meninggalkan wilayah udara mereka.

"Jangan remehkan kemauan tegas tentara Cina dan tekad untuk melindungi kedaulatan teritorial Cina," tutur Juru Bicara Kementerian Pertahanan Cina, Geng Yangsheng di situs kementerian, dilansir dari Al Jazeera, Ahad (27/10).

Selama lebih dari setahun, hubungan antara pemerintah Beijing dan Tokyo telah panas. Khususnya atas sengketa teritorial di Laut Cina Timur, di mana Cina mengakui pulau yang dikelola Jepang.

Jepang menyebut pulau itu dengan sebutan Senkaku, sementara Cina menyebut dengan nama Diaoyu. Selain itu, Cina juga murka dengan kunjungan anggota Parlemen Jepang, pada Oktober ini.

Ketika itu anggota parlemen mengunjungi Kuil Yasukuni untuk menghormati arwah para pahlawan Perang. Namun di Kuil itu juga tersimpan kedua pemimpin militer Jepang yang dihukum sebagai penjahat perang.Abe juga mengambil beberapa kebijakan yang membuat Cina khawatir.

Seperti meningkatkan anggaran pertahanan Jepang untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.Tokyo juga berencana menggelar latihan militer baik udara maupun laut, November ini. Latihan ini berguna untuk memperkuat pertahanan di pulau, sekaligus memperlihatkan kekuatan kepada Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement