REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Perusahaan minyak dari Amerika Serikat Marathon Oil akan tetap beroperasi di Libya setelah membatalkan penjualan sahamnya di konsesi Waha, kata Menteri Perminyakan Abdelbari Arusi, Sabtu.
Dua tahun setelah penggulingan Muammar Gaddadi, banyak perusahaan minyak asing meninjau ulang keberadaan mereka di negara yang belum mencapai stabilitas keamanan itu.
"Mereka akan tetap berada di sini," kata Arusi. "Mereka mengatakan kepada kami, mereka akan tetap bersama kami."
Marathon dan ConocoPhilips masing-masing memegang 16,3 persen saham di konsesi Waha.
Rencana Marathon, untuk keluar dari Libya, juga akan diiukti oleh ExxonMobil diakibatkan masalah keamanan yang terjadi dalam sebulan terakhir.