REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pasukan Lebanon memperkuat pasukannya, Ahad ini, di kota Tripoli, utara Beirut.
Jumlah korban dari pertempuran selama tujuh hari ini terus meningkat antara pendukung dan yang tidak mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad. 16 Tewas dan 18 terluka sampai saat ini.
Tembakan sniper membunuh lima warga Moussa Ahmed al-Masri, Muheiddine Abdul Latif, Omar Abbas, Mohammad al-Jundi, Abu Mariam al-Zaqzouq dan Mohammad al-Abbout, hari ini.
Korban tewas ditemukan di desa Jabal Mohsen dan Bab al-Tabbaneh, dua desa yang bertetangga dan saling berperang menyusul makin meningkatnya peperangan di negara tetangga Suriah.
Pertempuran terjadi di malam hari. Ketika matahari terbit, para penembak jitu melakukan tugasnya di jalan lintas Suriah, perkampungan Al-Barranieyh dan al-Baqqar dan Jabal Mohsen.
Pasukan Lebanon diperkuat saat Refaat Eid pimpinan Partai Demokratik Arab di Jabal Mohsen menarik mundur para pejuangnya.
Al-Tabbaneh merupakah kawasan yang dihuni pihak Sunni, yang mendukung pemberontakan di Suriah, sementara Jabal Mohsen merupakan kawasan Syiah Alawiyah yang mendukung rezim Damaskus.
Pertempuran itu terjadi sejak Senin usai Assad tampil di televisi.
Wilayah Lebanon bertetangga dengan Suriah dan sangat berpengaruh dengan kondisi politik di negara tetangganya itu. Selain menjadi tempat pengungsian, Lebanon juga menjadi jalur logistik bagi kedua belah pihak yang bertikai di Suriah.