REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perdana Menteri sementara Palestina di Ramallah, Rami Hamdallah mengatakan bahwa sektor petanian merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Palestina dan menjadi sektor utama penyedia lapangan kerja.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri festival pohon zaitun, 13th annual Olive Harvest Festival, di Bethlehem dan diadakan oleh Bethlehem Peace Center, Sabtu kemaren.
Namun dia memperingatkan adanya ancaman dari pihak militer Israel dan para pemukim yang selalu menyerang petani Palestina di saat panen.
Dia meminta komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan pelanggaran atas hak-hak asasi manusia ini sekaligus menghentikan kegiatan para pemukim dalam menghambat upaya pemerintah Palestina meningkatkan ekonomi dan kondisi kehidupan warganya.
Menurut sebuah laporan tahun 2012 tentang kekerasan pemukim Israel yang dirilis oleh The Palestine Center, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Washington, setiap puncak masa panen zaitun, terjadi peningkatan serangan terhadap warga sipil dan harta benda Palestina oleh Israel.
Di tahun yang sama, terdapat 353 insiden kekerasan pemukim terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki, menurut Kantor PBB Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Lebih dari 7.500 pohon zaitun dirusak atau dihancurkan oleh pemukim Yahudi antara Januari dan pertengahan Oktober tahun 2012, menurut OCHA.
Sekitar 500.000 pemukim Israel tinggal di pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. Pemukiman ini bertentangan dengan hukum internasional.