REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dokumen yang bocor dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menyebutkan, negara itu telah menyadap 125 miliar panggilan telpon dan SMS pada Januari 2013. Sebagian besar penyadapan itu berada di Timur Tengah.
Saudi Arabia dan Irak masing-masing mendapat insiden perekaman sebanyak 7,8 miliar. Sementara Mesir dan Yordania masing-masing sebanyak 1,8 miliar dan 1,6 miliar.
Dalam dokumen yang dicatat perpustakaan digital Crytome, ada lebih dari 1,7 miliar insiden penyadapan di Iran. Dalam laporan Al-Arabiya, Senin (28/10), berita tentang kegiatan mata-mata NSA menimbulkan kemarahan dari negara barat.
Bahkan, warga AS juga marah dengan kegiatan pemerintahannya. Pekan lalu, Jerman memanggil duta besar AS di Berlin terkait dengan dugaan AS memata-matai jalur panggilan kanselir Angela Merkel.
Negara di Timur Tengah belum memberi komentar terkait isu mata-mata tersebut. Badan intelijen AS menilai kegiatan penyadapan tersebut sebagai pencegahan terhadap potensi serangan teroris.