Senin 28 Oct 2013 14:20 WIB

Aliansi anti-Kudeta Mesir Gelar 'Pawai Sejuta Manusia'

 Para pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan  melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8).   (AP/Manu Brabo)
Para pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi mengumumkan akan berpartisipasi dalam ‘Pawai Sejuta Manusia’ yang diselenggarakan pada Selasa (29/10) dalam rangka mendukung ‘kemerdekaan kehakiman’  Mesir.

Aliansi, yang terdiri atas berbagai organisasi antikudeta militer Mesir, mengatakan pemerintah sementara  Mesir telah campur tangan terkait urusan peradilan di Mesir.

''Aliansi mengecam permusuhan terang-terangan yang dilakukan oleh pihak berwenang kudeta terhadap hakim terhormat Mesir,” sebut laporan Daily News Egypt yang dikutip MINA.

Pernyataan Aliansi menunjuk ke masalah hukum yang dihadapi anggota Hakim untuk Gerakan Mesir dan juru bicaranya, Waleed Sharaby, yang  sedang menghadapi sidang disiplin karena dituduh menghina hakim dan mengekspresikan pandangan politik yang  dilarang  bagi hakim aktif di Mesir.

Aliansi pendukung presiden terguling Muhamad Mursi ini mengatakan Menteri Kehakiman Adel Abdel Hameed dan Ketua Klub Hakim Ahmed Al-Zend telah mendukung tindakan keras terhadap  kemerdekaan peradilan Mesir.

Aliansi menambahkan bahwa sidang petinggi Ikhwanul Muslimin termasuk ketuanya Muhamad Badie dan wakilnya Khairat Al-Shater serta Rashad Bayoumi, atas tuduhan pembunuhan demonstran di depan markas  Ikhwan pada 30 Juni, bermotif politik dan  penuh  banyak tanda tanya.

Aliansi yang  terus melakukan protes sejak kudeta 3 Juli lalu. Mereka menyerukan pembebasan presiden Mursi dan sekitar 2000 petinggi serta anggota Ikhwan yang hingga kini ditahan militer Mesir. Mereka juga menyerukan demonstrasi  besar yang dijadwalkan pada Rabu (4/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement