Senin 28 Oct 2013 21:21 WIB

Tidak Hanya di Jerman, AS Juga Sadap Telepon di Spanyol

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Spionase
Spionase

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Dalam laporan terbaru dari media Spanyol, Badan Keamanan Nasional AS diam-diam menyadap 60 juta panggilan telepon di Spanyol dalam satu bulan. Laporan itu datang setelah pengungkapan penyadapan telepon yang dilakukan AS terhadap kanselir Jerman, Angela Merkel.

Pengungkapan itu juga berasal dari dokumen yang dibocorkan buronan AS, Edward Snowden. Laporan itu mengatakan NSA mengumpulkan nomor dan lokasi penelepon dan penerima, tapi bukan isi panggilan.

Sementara itu, delegasi Uni Eropa mempersiapkan pertemuan di Washington. Para pejabat dari Komite Kebebasan Sipil Parlemen Eropa akan berbicara dengan anggota kongres terkait pengumpulan informasi tersebut. 

Kantor berita Jepang mengatakan, NSA meminta pemerintah negara matahari terbit itu pada 2011 untuk membantu memantau kabel serat optik yang membawa data pribadi melalui Jepang untuk kawasan Asia-Pasifik. 

BBC pada Senin (28/10) menuliskan bahwa laporan dari kantor berita Kyodo mengatakan hal itu bisa berarti kemungkinan AS memata-matai Cina. Namun, Jepang membantah hal tersebut dengan mengutip pembatasan hukum dan kurangnya personel. 

Gedung Putih sejauh ini menolak klaim berita terkait mata-mata di Spanyol yang diterbitkan surat kabar El Pais dan El Mundo. NSA diduga melacak jutaan panggilan telepon, SMS, dan imel warga Spanyol antara 10 Desember 2012 sampai 8 Januari tahun ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement