REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kulit yang putih di India dianggap lebih cantik ketimbang warna gelap. Sama seperti fenomena yang bisa ditemukan di Indonesia. Namun, anggapan umum itu ingin diubah sejumlah aktivis yang juga melibatkan artis di India.
Kampanye Dark is Beautiful (gelap itu cantik) bertujuan untuk mengubah tingkatan warna kulit dalam kasta di India. Kampanye itu melawan penjualan produk kontroversial untuk memutihkan kulit. Aktris India, Nandita Das menjadi model poster dalam kampanye tersebut.
"Majalah, TV, sinema, dimana pun menyatakan, kulit cerah disamakan dengan cantik," ujar Das dikutip Huffingtonpost, Senin (28/10).
Dia mengatakan, telah menerima imel dari perempuan muda setempat yang menerima perlakuan diskriminasi karena warna kulitnya. "Beberapa di antara mereka ingin bunuh diri karena tidak berkulit cerah," ujarnya.
Di India, dalits (tak tersentuh) atau memiliki warna kulit yang lebih gelap dianggap berada dalam status sosial rendah dan sering dipaksa bekerja kasar. Sementara kulit yang lebih cerah (brahmins) dianggap sebagai kasta yang lebih tinggi. Meski pun hukum setempat melarang diskriminasi.
Namun, hukum itu gagal membuat perbedaan. Krim pemutih di India merupakan bisnis besar. Aktor Bollywood, Shah Rukh Khan merupakan salah satu bintang iklan untuk krim pemutih yang menjanjikan kulit menjadi lebih putih.
Pada 2010, pasar krim pemutih di India bernilai 432 juta dolar AS, berdasarkan penelitian ACNielsen. Pertumbuhannya, mencapai 18 persen per tahun.
Kampanye Dark is Beautiful bertujuan melawan keyakinan bahwa penghargaan terhadap orang didasarkan pada tingkat kecerahan kulit. Tidak hanya bagi perempuan, kampanye itu juga ditujukan kepada laki-laki.