REPUBLIKA.CO.ID, VAN -- Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahannya akan melindungi hak-hak semua warga 'bahkan' jika ateis sekalipun. Dia juga bertekad untuk mencegah perpecahan rakyatnya berdasarkan agama maupun etnis.
"Kami menegaskan, kami akan menjaga jarak yang sama dari semua kelompok etnis, kami akan melayani mereka pada tingkat yang sama," kata Erdogan, Ahad kemaren, di Van, Turki.
"Kami juga mengatakan tidak akan menerapkan nasionalisme religius. Dengan kata lain, kami katakan, kami akan melindungi hukum Islam, hukum Kristen, hukum Yahudi, dan bahkan hukum ateis," katanya. Dia menegaskan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) memulai aktivitas politiknya dengan tujuan tersebut.
Erdogan juga mengatakan, melayani semua warga negara, apapun agama atau etnisnya, merupakan tugas pemerintah.
"Ini berarti bahwa apa pun yang kami lakukan di timur (Turki) kami akan melakukan hal yang sama untuk bagian barat, wilayah Mediterania, Anatolia Tengah, Aegea atau Marmara. Tidak akan ada perbedaan apapun. Kami katakan, kami akan menjaga keseimbangan dengan bantuan Tuhan," tambahnya.
Menyinggung pembukaan kembali Gereja Armenia di provinsi Akdamar provinsi sejak 2007, Erdogan mengatakan, itu merupakan tugas pemerintah untuk memastikan setiap kelompok bangsa bisa melakukan semua kewajiban agama mereka.
"Untuk memberikan kesempatan beribadah adalah tugas [negara] Anda. Saya melakukan ini sebagai seorang Islam, humanis, sadar dan taat hukum," katanya.