REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan hak asasi manusia PBB mendesak Amerika Serikat untuk mengubah cara pengumpulan data intelijennya.
"Harus ada perbaikan sejumlah mekanisme yang tidak invasif dalam hal hak-hak individu bahkan terkait dengan keperluan sah suatu negara untuk menjaga keamanan," kata Felipe Gonzalez, kepala Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika.
Kelompok ini merupakan bagian dari Organisasi Negara-Negara Amerika, yang juga menjadi bagian dari sistem Perserikatan Bangsa Bangsa.
Sebelumnya, sekutu Amerika Serikat di Eropa marah atas laporan bahwa Amerika Serikat menyadap Kanselir Jerman Angela Merkel dan para pemimpin lainnya.
Spanyol juga memanggil duta besar Amerika Serikat, Senin (28/10) kemarin, untuk mengecam laporan baru yang menyebutkan jika Amerika Serikat melakukan penyadapan massal telepon warganya. Spanyol menyebutnya sebagai "tidak pantas dan tidak dapat diterima."
Gonzalez, yang berasal dari Cili, mengatakan, jika lingkup penyadapan oleh agen NSA Amerika Serikat jelas menunjukkan jika mekanisme pengawasan (antarpihak) tidak bekerja dengan benar.