Selasa 29 Oct 2013 22:35 WIB

Israel Bebaskan 26 Tahanan Palestina

 Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.
Foto: Majdi Mohammed/AP
Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel membebaskan 26 tahanan Palestina yang sudah lama dibui, Selasa (29/10). Ke-26 tahanan itu adalah kelompok kedua dari 104 tahanan yang akan dibebaskan sesuai komitmen pembicaraan perdamaian Israel-Palestina yang diperantarai Amerika Serikat.

Sebanyak 21 tahanan asal Tepi Barat dan lima orang lagi asal Gaza akan dibebaskan malam ini. Semuanya ditahan karena membunuh warga Israel dengan melakukan sebagian besar serangan yang terjadi sebelum Persetujuan Oslo pada 1993.

Persetujuan itu memberikan warga Palestina pemerintahan sendiri yang terbatas tetapi gagal membawa satu negara independen. Dari 26 tahanan itu, 24 orang divonis tahanan seumur hidup.

Walaupun Israel sekarang mengadakan pembicaraan perdamaian langsung dengan Palestina yang dibuka kembali pada akhir Juli setelah kebuntuan tiga tahun, langkah itu telah memicu ketegangan dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Negeri Bintang David itu berjanji mendorong gelombang pembangunan permukiman baru bersama dengan pembebasan tersebut. "Keputusan membebaskan para tahanan itu merupakan salah satu hal yang paling sulit saya perbuat," kata Netanyahu kepada Partai Likud yang berhaluan kanan, Senin (28/10) dalam keterangan yang disiarkan melalui radio publik.

"Ini tidak adil karena para 'teroris' ini dibebaskan sebelum menghabiskan masa tahanan mereka. Hati saya bersama dengan para keluarga para korban."

Netanyahu setuju membebaskan 104 tahanan Palestina dalam empat tahap,m sebagai bagian dari dimulainya pembicaraan yang bertujuan menyelesaikan konflik yang berlangsung bertahun-tahun. Sebanyak 26 tahanan pertama dibebaskan pada 13 Agustus lalu.

sumber : AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement