Rabu 30 Oct 2013 09:25 WIB

Ribuan Warga Pinggiran Damaskus Mengungsi

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Pengungsi Suriah
Foto: AFP
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, MOADAMIYA -- Ribuan warga Suriah akhirnya diizinkan untuk meninggalkan wilayah pinggiran Damaskus yang terkepung. Wilayah itu telah ditutup sejak Maret lalu.

Dalam laporan BBC edisi Selasa (29/10) disebutkan pasokan makanan di Moadamiya habis dengan cepat dan warga memohon untuk diselamatkan dari kelaparan. Eksodus warga sipil dimungkinkan setelah pelonggaran blokade pasukan pemerintah.

Tentara Suriah sebelumnya mengatakan wilayah yang dikuasai militan di Damaskus seperti Moadamiya bisa mengalami masalah kelaparan. Setidaknya tiga dari wilayah pinggiran Damaskus yakni Yarmouk, Ghouta Timur, dan Moadamiya dikepung pasukan pemerintah selama beberapa bulan.

Situasi memburuk pada awal bulan ini dimana ulama setempat mengatakan penduduk sipil bisa mengkonsumsi sejumlah hewan seperti anjing, kucing, dan keledai untuk bertahan hidup.

Fatwa itu dikeluarkan meski sejumlah hewan haram dimakan. Dalam beberapa bulan, PBB dan lembaga bantuan telah meminta bantuan darurat. Mereka khawatir situasi memburuk untuk warga di Moadamiya.

"Kami tidak melihat sepotong roti selama sembilan bulan. Kami makan daun dan rumput," ujar seorang wanita.

Menteri Urusan sosial, Kinda Al Shamamat yang mengawasi evakuasi menuduh kelompok bersenjata yang dia sebut sebagai teroris telah meneror Moadamiya.

Tapi militan yang tinggal di pinggiran kota menuduh pemerintah mencoba membuat warga kelaparan. Setelah warga sipil mengungsi, pertempuran diperkirakan semakin intensif. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement