REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang master Kung Fu asal Mesir dilarang mewakili negarnaya setelah mengenakan kaos bersimbolkan Rabia, usai memenangkan kejuaraan di St. Petersburg, Rusia. "Dia dilarang mewakili Mesir dalam kejuaraan dunia Kung Fu. Ini agar jadi pelajaran atas prilakunya itu," ungkap Asosiasi Executive Officer Kung Fu, Gamal El-Jazzar, seperti dilansir onislam.net, Rabu (30/10).
Dalam sebuah foto yang dipublikasikan laman Al-Ahram, Mohammed Youssef tengah memegang medali dan mengenakan kaos bersimbolkan rabia. Di Kairo, saudara Youssef, Hamem mengatakan medali tersebut telah diambil, dan ia dicoret dari daftar atlet yang menemuhi syarat federasi nasional.
Rabia, merupakan simbol perjuangan rakyat Mesir terhadap penggulingan pemerintahan Presiden Mohammed Morsi. Mereka yang menolak kudate, segera berunjuk rasa di Kairo lebih dari setengah bulan. Pada 14 Agustus silam, pasukan keamanan Mesir menindak para demonstran guna mengakhir aksi unjuk rasa tersebut.
Simbol Rabia selanjutnya menyebar hingga Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Serikat. Ribuan pengakses internet terutama di Pakistan , Irak, Mesir , Bosnia Herzegovina , Malaysia dan Indonesia , ambil bagian dalam gerakan itu. Di Facebook , jumlah mereka yang menggunakan " Rabia" sebagai gambar profil dilaporkan menjadi lebih dari 100 juta akun.