REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga intelijen Amerika Serikat (NSA) menjadi sorotan dunia karena menyadap dan memata-matai pemimpin dunia termasuk sekutu mereka.
Sikap yang menandakan tidak adanya saling mempercayai ini membuat berang negara-negara mitra.
Menurut The Voice of Russia, kebanyakan warga AS tidak mengerti apa sebenarnya yang dikerjakan pemerintahan mereka dan NSA selama ini.
Pada 5 November mendatang sebuah kelompok bernama Hacktivist anonim, 'the Knights of the Internet' berencana melakukan pertemuan di Washington, DC.
Mereka meminta jutaan rakyat AS untuk mengenakan topeng dalam acara Million Mask March, sebagai bentuk protes bagi penyadapan masif NSA dan pelanggaran hak-hak privasi warga.
Sikap NSA ini dinilai sudah diluar batas karena juga menyadap anggota Kongres AS yang notabene sebuah lembaga yang mulia.
".. NSA menginteli semua orang termasuk anggota Kongres dan Senat, semua orang, untuk memeras mereka. Saya yakin salah satu [dugaan] itu benar, yang lain bisa saja hanya paranoid, tapi anda tidak pernah benar-benar tahu.." kata anggota kelompok itu dalam wawancara dengan The Voice of Russia yang disebut bernama Anon untuk merahasiakan identitasnya.