Kamis 31 Oct 2013 03:00 WIB

Cara Walikota London Tarik Investor Muslim

The London Eye observation wheel on the banks of the Thames is lit up in red, blue and white to mark the birth of a baby boy to Prince William and Kate, Duchess of Cambridge, London, Monday, July 22, 2013.
Foto: AP/Sang Tan
The London Eye observation wheel on the banks of the Thames is lit up in red, blue and white to mark the birth of a baby boy to Prince William and Kate, Duchess of Cambridge, London, Monday, July 22, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Walikota London, Boris Johnson paham betul bagaimana menarik investor asal negeri 'petro dolar'. Ia ceritakan kisah kakek dari kakeknya yang beragama Islam, Ahmed Hamdi, seorang pengusaha Muslim.

Ia juga bermimpi bisa melihat bar shisha di setiap sudut ibukota. Oleh media Inggris, Boris dianggap membual hanya demi miliaran pound. " Mari kita jalin kerjasama dan kemitraan perdagangan. Biarkan kita melakukannya di sebuah kota yang telah sejak zaman dulu hingga kini menjadi yang terbesar di Bumi," kata dia seperti dilansir dailymail.co.uk, Kamis (31/10).

"Melebihi bank amerika di New York, museum di Paris, curah hujan yang kurang di Roma dan disinilah pusat keuangan Islam terbesar di dunia," tambahnya.

Boris mengaku saat bangga berada di World Islamic Forum, sebagai keturunan pengusaha Muslim. "Anda tahu, kakek dari kakek saya itu bekerja keras mengurusi usahanya. Bila dihitung, ia memiliki posisi yang sama dengan enam perusahaan besar energi di Inggris," kata dia.

Namun, kata Boris, kakek dari kakeknya itu kewalahan dengan perkembangan teknologi yang diawali penemuan Thomas Edison. Itu yang menyebabkannya meninggalkan lilin lebah, dan menjadi politikus kontroversial.

"London tengah berubah, kami telah siapkan metode syariah untuk itu," kata dia.

"Anda tahu, mengapa investor memilih London, itu karena kami memiliki zona waktu, bahasa, aturan dan kebebasan pers. Di luar itu, kami terbuka untuk mereka dari berbagai budaya dan latar belakang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement