Jumat 01 Nov 2013 20:17 WIB

Peneliti Aplikasi Matematika dalam Pengobatan Kanker Raih Penghargaan

Red:
Professor Terry Speed
Professor Terry Speed

CANBERRA -- Pakar statistik yang meneliti penggunaan matematika dalam pengobatan kanker, Professor Terry Speed, meraih penghargaan Prime Minister's Prize for Science 2013 di Australia, Rabu (30/10/2013) malam, atas sumbangan besarnya dalam menganalisa data sel-sel kanker dalam tubuh manusia.

Prof Speed yang spesialis bioinformatika menyebut kepakarannya seperti pekerjaan "menemukan jarum di tumpukan jerami" dalam mengidentifikasi cara terbaik mengobati sel-sel kanker.

"Kita bisa menghentikan operasi yang tidak perlu (bagi penderita kanker). Kita bisa menghentikan kemoterapi yang tidak perlu hanya dengan menganalisa data tentang tumor," jelas Prof Speed.

Penelitian yang dilakukannya, kata Prof Speed, bukan untuk menghilangkan kanker melainkan membantu dalam pengobatan, diagnosa, dan memperkirakan apa yang akan terjadi bagi seseorang. "Mungkin suatu saat kita bahkan bisa sampai ke tahap mengobatinya sampai sembuh," ujarnya.

Ia menyambut penghargaan yang juga disertai hadiah uang sebesar 300 ribu dollar AUD ini sebagai "hari kemenangan matematika" yang selama ini dipandang sebagai pelajaran paling membosankan. "Matematika sama sekali tidak membosankan," ucap Prof Speed.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Perdana Menteri Tony Abbott di gedung Parlemen di Canberra. PM Abbott sebelumnya dikritik karena menghapus kementerian sains dalam kabinetnya.

Ilmuwan lainnya yang menerima penghargaan, Professor Andrea Morella, menyatakan keputusan Pemerintahan Koalisi menghapus kementerian sains itu sangat mengejutkan mengingat reputasi Australia di bidang ini.

Richard Johnson, ilmuwan lainnya juga menerima penghargaan menyatakan optimis kementerian sains akan dihidupkan kembali pada saatnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement