REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Amerika Serikat berjanji tidak memata-matai komunikasi lembaga tersebut. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah laporan menunjukkan Badan Keamanan Nasional memiliki akses ke sistem konferensi video PBB.
"Saya paham bahwa otoritas AS memberi jaminan bahwa komunikasi PBB tidak akan dimonitor," ujar juru bicara PBB, Martin Nesirky.
Dia menolak berkomentar saat ditanyakan apakah sebelumnya AS memata-matai komunikasi PBB. Lembaga PBB menghubungi otoritas AS setelah ada laporan dari majalah Jerman, Der Spiegel pada Agustus lalu.
PBB menghadapi kritik internasional terkait spionase global yang dibocorkan Snowden. Sekutu AS termasuk kanselir Jerman, Angela Merkel menjadi sasaran spionase AS. Kepala intelijen Jerman berada di Washington untuk mencari penjelasan dari otoritas AS.
Gedung Putih pada pekan lalu mengatakan AS tidak akan memonitor komunikasi Merkel. Tapi tidak membantah kanselir dimata-matai sebelumnya. Presiden Barack Obama baru-baru ini memerintahkan penyadapan NSA di PBB dihentikan sebagai bagian dari revisi spionase elektronik. Tapi penyadapan AS ke PBB tidak dicinci.