Kamis 31 Oct 2013 22:17 WIB

Untuk Damai, Assad Minta Asing Akhiri Dukungan ke Militan

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Bashar Assad
Foto: AP
Presiden Bashar Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan kepada utusan PBB untuk Arab, pembicaraan damai hanya dapat terjadi ketika kekuatan asing menarik bantuannya ke militan. Komentar itu diberikan selama pertemuan dengan utusan perdamaian PBB, Lakhdar Brahimi di Damaskus. 

"Rakyat Suriah merupakan satu-satunya pihak yang memiliki hak untuk memutuskan masa depan Suriah, dan apa pun solusi atau kesepakatan harus disetujui rakyat Suriah dan merefleksikan keinginan mereka," ujar Assad ke Brahimi, dikutip Al-Jazeera, Kamis (31/10). 

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari tur untuk mendukung inisiatif perdamaian AS-Rusia yang direncanakan bulan depan di Jenewa. Assad juga memperingatkan harus tidak ada intervensi asing dalam mencari solusi pada perang Suriah, yang diperkirakan menewaskan 115 ribu orang dalam 31 bulan. 

Sejak mulainya gerakan anti-Assad pada Maret 2011, kerusuhan di Suriah dianggap sebagai plot asing. "Sukses solusi politisi terkait dengan mengakhiri dukungan terhadap kelompok teroris," ujar Assad. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement