REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Israel dilaporkan melancarkan serangan udara ke satu instalasi militer Suriah untuk menghentikan pengiriman senjata kepada pejuang Hizbullah. Sementara, para pemeriksa mengatakan seluruh cadangan senjata kimia negara itu telah disegel.
Stasiun televisi Al-Arabiya milik Arab Saudi, Kamis (31/10), mengatakan Israel menyerang satu pangkalan udara Suriah di Provinsi Latakia. Serangan ditujukan terhadap satu pengiriman rudal-rudal darat ke darat untuk gerakan Hizbullah Lebanon.
Seorang pejabat Amerika Serikat mengonfirmasikan kepada AFP bahwa ada satu serangan Israel. Tetapi, pejabat itu tidak merinci mengenai lokasi atau target. Sementara para pejabat Israel menolak memberi komentar.
"Targetnya adalah rudal-rudal yang dikirim kepada Hizbullah yang bersekutu dengan Presiden Suriah Bashar Al Assad,'' kata pejabat itu.
Al-Arabiya mengutip pernyataan kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang mengatakan ledakan-ledakan terjadi pada Rabu di satu pangkalan pertahanan udara dekat Latakia.
Sementara Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Kamis (31/10), melaporkan bahwa seluruh senjata kimia Suriah telah berada dalam penyegelan yang tidak dapat dirusak.
''Seluruh cadangan senjata-senjata dan zat-zat kimia telah berada dalam penyegelan yang tidak mungkin dirusak," kata juru bicara OPCW, Christian Chartier.
"Ada 1.000 ton zat kimia (yang dapat digunakan untuk membuat senjata) dan 290 ton senjata kimia," kata Chartier kepada AFP.