Jumat 01 Nov 2013 20:00 WIB

Perusahaan Zorlu Turki Jajaki Kerja Sama Energi dengan Israel

Sebuah buku sejarah Turki (Ilustrasi)
Foto: cjnews.com
Sebuah buku sejarah Turki (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perusahaan Zorlu Energi dari Turki sedang melakukan penjajakan dengan Israel untuk mengembangkan potensi pembangunan pipa gas melalui Turki, menurut sumber-sumber industri lokal.

Israel akan menjadi ekspotir gas murni di akhir satu dekade mendatang setelah ditemukan dua cadangan gas raksasa lepas pantai, Leviathan dan Tamar.

Sementara itu, Turki sangat tergantung dengan impor energi. Negara ini mendapatkan pasokan gas mahal dari Rusia. Selain juga mendapat pasokan dari Iran.

Perusahaan itu ingin membuat Turki sebagai rute transit gas Israel menuju pasar Eropa. Letak Turki sangat strategis dan terletak di persimpangan rute dan rencana jalur pipa gas dari negara-negara produsen, baik dari Azerbaijan, Turkmenistan, Iran, Rusia maupun dari Qatar melintasi Saudi dan Suriah.

"Turki merupakan rute paling pas untuk gas Israel, saya bahkan bisa mengatakan, sebuah rute yang paling sesuai," kata Omer Yungul, Chief Executive Zorlu Holding, induk perusahaan Zorlu Energi, baru-baru ini dilansir Hurriyet Daily News.

Penemuan gas di Israel menjadi berita yang sangat menggembirakan bagi Israel dan diperkirakan akan melipatgandakan income perkapita negara itu.

Hanya saja, diperkirakan lapangan-lapangan gas Israel ada yang menjulur ke wilayah tetangga seperti Lebanon dan Gaza sehingga membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk eksplorasi gas dengan aman.

Hubungan Israel dan Turki saat ini sedang renggang setelah pasukan Israel membunuh 9 warga Turki di kapal Mavi Marmara yang sedang menuju Gaza, beberapa tahun lalu. Bila pendekatan bisnis ini berhasil, nilai proyek pembangunan pipa gas ke Turki dinilai sebesar 3,5 miliar USD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement