REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Amerika Serikat menolak untuk menunjukkan kemurahan hati mengampuni pembocor rahasia Edward Snowden pada Jumat lalu. Bahkan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry berkilah bahwa penyadapan terhadap negara-negara sekutu terjadi karena sistem 'auto pilot' yang melenceng terlalu jauh.
Snowdenpun menyadarinya dan memohon AS membatalkan tuduhan kepadanya, dalam sebuah surat, yang dirilis Jumat oleh seorang anggota parlemen Jerman yang bertemu dengannya, di Moskow.
Di dalam surat itu, pria berumur tiga puluh tahun ini meminta bantuan internasional untuk membujuk AS untuk membatalkan tuduhan spionase terhadap dirinya.
Ia mengatakan ingin memberikan kesaksian di depan Kongres AS tentang kegiatan pengawasan Badan Keamanan Nasional (NSA).
Snowden juga mengisyaratkan akan bersedia membantu pejabat Jerman menyelidiki dugaan mata-mata AS di Jerman, kata Hans-Christian Stroebele, seorang anggota parlemen dari Partai Hijau dan anggota komite parlemen yang mengawasi intelijen.
Stroebele bertemu dengan Snowden selama tiga jam pada hari Kamis lalu, seminggu setelah hebohnya tuduhan terhadap NSA, yang dinilai telah menyadap ponsel Kanselir Angela Merkel. Merkel pun sudah memberikan keluhan pribadi ke Presiden Barack Obama.
Dalam satu halaman surat yang ditulis dalam bahasa Inggris dan ditandatangani sendiri, ia mengeluh bahwa pemerintah AS "terus memperlakukan perbedaan pendapat sebagai pembelotan, dan berusaha untuk mengkriminalisasi pidato politiknya dengan tuduhan kejahatan yang tidak bisa diampuni"
"Namun, berbicara mengenai kebenaran bukan merupakan tindak pidana," tulis Snowden.
"Saya yakin, dengan dukungan dari masyarakat internasional, pemerintah Amerika Serikat akan meninggalkan perilaku berbahaya ini."
Sementara itu, di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki tidak merespon langsung permintaan Snowden itu, tapi mengatakan bahwa posisi AS "tidak berubah".
"Meskipun ada laporan baru atau pernyataan terbaru dari Snowden, seperti yang kita katakan berkali-kali sebelumnya, dia dituduh membocorkan informasi rahasia, dan harus menghadapi tuduhan kejahatan di sini di Amerika Serikat dan kami percaya ia harus dikembalikan sesegera mungkin, di mana diproses secara hukum dan dilindungi berdasarkan hukum AS," kata Psaki.
Ayah Snowden, Lon Snowden, yang baru saja mengunjungi anaknya di Rusia dan terus berkomunikasi dengan anaknya, kepada The Associated Press pada hari Jumat mengatakan, Snowden tidak akan pergi ke Jerman untuk bersaksi dengan pihak berwenang selama tuduhan AS masih berlaku.
"Jika mereka ingin memahami posisi anak saya terhadap Jerman, baca suratnya. Itu cukup jelas. Dia tidak akan ke Jerman untuk bersaksi selama masih dalam tuduhan Amerika Serikat dan nila posisi negara masih seperti itu," Katanya dan menambahkan menambahkan bahwa anaknya akan lebih memilih untuk bersaksi di depan Kongres AS.
"Anak saya akan senang untuk kembali ke Amerika Serikat tapi saya tidak yakin itu akan aman pada keselamatannya, bahkan walaupun jika tuduhan sudah dibatalkan" kata Lon Snowden.
"Saran saya kepadanya, dia sebaiknya menetap di Rusia dan melanjutkan hidupnya di sana, dan itulah yang saya percaya yang akan dilakukannya."