Sabtu 02 Nov 2013 23:58 WIB

Taliban Pilih Pemimpin Baru

Hakimullah Mehsud, pemimpin Taliban yang tewas ditembak peluru kendali
Foto: AP
Hakimullah Mehsud, pemimpin Taliban yang tewas ditembak peluru kendali

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD - Pasukan keamanan Pakistan bersiaga setelah pesawat tanpa awak AS melancarkan serangan yang diyakini telah menewaskan pemimpin Taliban, Hakimullah Mehsud, Jumat (1/11).

Media massa di Pakistan memberitakan pemakaman Mehsud berlangsung di tempat yang dirahasiakan di North Waziristan. Serangan AS tersebut telah memupuskan usaha pembicaraan damai dengan milisi.

Mehsud terbunuh bersama empat orang lainnya, dua di antaranya adalah pengawalnya. Berdasarkan laporan BBC dari wawancaranya dengan petinggi Taliban diketahui kendaraan yang membawa rombongan Mehsud diserang empat peluru kendali saat melintas di barat laut North Waziristan.

Menyusul kejadian tersebut, dewan pelaksana Taliban berkumpul pada Sabtu (2/11) untuk memilih pemimpin baru. Pemimpin Taliban terdahulu juga terbunuh dalam serangan serupa pada 2009. Sebuah laporan yang belum terkonfirmasi menyatakan, komandan regional Taliban, Khan Said Sajna, telah terpilih untuk menggantikan Mehsud. Sementara itu, Reuters memberitakan Sajna telah resmi terpilih sebagai pemimpin Taliban.

Mehsud tewas sehari sebelum Pemerintah Pakistan dijadwalkan mengirim tiga orang utusan untuk memulai pembicaran damai dengan Taliban. Dalam wawancaranya dengan Geo, TV lokal, Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar mengatakan, serangan pesawat tanpa awak oleh AS merupakan upaya menyabotase pembicaraan damai dengan Taliban. Akan tetapi, banyak juga yang meyakini kematian Mehsud tak akan menutup peluang untuk pemulihan hubungan dengan Pakistan. Sajna selama ini dikenal sebagai pemimpin salah satu kelompok yang bersedia mengikuti pembicaraan damai dengan Islamabad.

Pemerintah Pakistan maupun AS belum menyangkal maupun membenarkan laporan penyerangan serta kematian Mehsud. Kendati demikian, tentara Pakistan tengah bersiaga penuh setelah. Milisi Taliban dulu pernah melancarkan serangan balasan setelah petingginya tewas akibat gempuran serupa. Caitlin Hayden, juru bicara kepresidenan AS National Security Council enggan mengomentari kabar tersebut. Ia hanya mengatakan, andaikan benar terjadi, itu adalah kehilangan besar bagi Taliban. Sebelumnya, Mehsud pernah diberitakan tewas, namun informasi yang dilansir oleh pihak intelijen AS dan Pakistan itu terbukti keliru.

Kematian Mehsud merupakan langkah mundur bagi kelompok milisi ini setelah penangkapan komandan seniornya oleh Angkatan Bersenjata AS di Afganistan. Taliban diperkirakan tetap akan melakukan perlawanan sesuai dengan idealismenya di bawah komando pemimpin barunya. Tanpa mengomentari kematian Mehsud, Pemerintah Pakistan mengutuk serangan pesawat tanpa awak oleh AS. Aksi tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement