REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebuah konferensi rakyat diadakan di Kota Gaza, Sabtu di Kota Gaza untuk memperkuat hubungan antara masyarakat Palestina dan Mesir setelah keretakan antara Mesir dan Hamas yang memerintah Gaza.
Lima partai politik Mesir akan mengirim rekaman pidato yang akan diputar di konferensi. Perwakilan mereka tidak bisa melakukan perjalanan ke Jalur Gaza untuk bergabung secara langsung.
Konferensi ini diselenggarakan oleh berbagai organisasi yang terdiri dari masyarakat sipil, pejabat, akademisi, aktivis perempuan dan mahasiswa.
Salah satu penyelenggara, pejabat senior Hamas Ahmad Yousef mengatakan, kepada media Ma'an, konferensi ini menjadi pesan dari rakyat Palestina untuk menegaskan bahwa Mesir "sangat berharga bagi kami dan kami mencoba melalui konferensi untuk mempertahankan hubungan bersejarah berdasarkan agama, bahasa dan ikatan budaya."
Ditanya mengapa perwakilan partai politik Mesir tidak berpartisipasi secara langsung, ia mengatakan ketidakhadiran mereka karena mengalami kesulitan dalam perjalanan.
"Kementerian Luar Negeri Mesir telah diberitahu tentang penyelenggaraan konferensi yang akan dibahas oleh berbagai media Mesir," katanya.
Dia menjelaskan, penyelenggara telah merekam wawancara dengan beberapa tokoh Mesir untuk diputar selama konferensi.
Sementara itu, Husam Udwan, yang memimpin sebuah asosiasi dosen universitas di Jalur Gaza mengatakan, konferensi akan berusaha untuk "melindungi dan meningkatkan" hubungan baik Palestina-Mesir dalam hubungannya dengan kesalahpahaman baru dan menegaskan adaya "upaya media Israel untuk membuat kebohongan untuk pengganjal hubungan antara dua bangsa."
Ikuti Whatsapp Channel Republika