REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sebanyak 1.550 penerbangan dengan sebanyak 167.050 penumpang terpengaruh oleh penembakan di Bandar Udara Internasional Los Angeles (LAX) pada Jumat (1/11), kata wanita juru bicara LAX, Sabtu (2/11).
Nancy Suey Castles, Juru Bicara tersebut, memberitahu media dari semua penerbangan itu, 724 dijadwalkan tiba dengan sebanyak 67.850 penumpang sementara 826 adalah keberangan dengan sebanyak 99.200 penumpang. Terlebih lagi, 86 penerbangan yang dijadwalkan tiba di LAX dialihkan ke bandar udara lain.
Paul Anthony Ciancia, pria kulit putih yang berumur 23 tahun, berjalan memasuki Terminal 3 LAX, Jumat, sekitar pukul 09.20 waktu setempat (Sabtu, pukul 23.20 WIB), mengeluarkan senapan serang, yang diduga adalah AR-15, dan mulai menembak.
Ia menewaskan petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) serta melukai enam orang lagi sebelum ditembak oleh polisi dan dijebloskan ke dalam penjara. Menurut laporan Xinhua yang dikutip Ahad (3/11), masih ada satu korban yang berada dalam kondisi kritis.
LAX adalah bandar udara terbesar ketiga di AS. Terminal 3 bandar udara tersebut melayani operasi bagi beberapa perusahaan penerbangan termasuk Allegiant Air, Frontier, JetBlue, Spirit dan Virgin America.