Senin 04 Nov 2013 20:30 WIB

Bekerja di Sektor Pertanian Australia Ternyata Dibayar Murah

Red:
Cathy Witherspoon, pemilik hotel yang mempekerjakan pekerja asing
Cathy Witherspoon, pemilik hotel yang mempekerjakan pekerja asing

PERTH -- Para pekerja asing yang bekerja di sektor pertanian Australia ternyata mendapat bayaran di bawah ketentuan upah yang seharusnya. Bayaran murah tersebut dikhawatirkan akan mendorong menurunnya tenaga kerja di sektor ini.

Berdasarkan data badan pengawas keadilan kerja Fair Work Australia, ratusan laporan terkait pekerja asing menyebutkan mereka mendapat bayaran rendah, di bawah ketentuan UMR setempat.

Dari 230 laporan yang diterima, sepertiganya berasal dari warga asing yang bekerja industri pemetikan buah-buahan di Negara Bagian Queensland. Menurut warga lokal, Cathy Witherspoon, yang memiliki hotel di Kota Bowen, Queensland, para pekerja asing itu dibayar murah dan ditempatkan berdesakan di penginapanan.

"Saya tahu masalah ini karena mendengar langsung dari mereka. Ada di antaranya yang datang ke saya minta pekerjaan karena dibayar mujrah untuk memetik buah," katanya.

Dia menjelaskan, para pekerja itu umumnya tidak mendapat pensiun sebagaimana seharusnya.

Namun, salah seorang pekerja asing asal Inggris Dan Kelso, mengatakan pengalamannya bekerja di perkebunan tomat tidak ada yang negatif. "Saya dengar cerita teman-teman yang tidak dibayar sewajarnya. Namun hal seperti itu tidak saya alami," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement