Senin 04 Nov 2013 12:59 WIB

Kekurangan Taman, Warga Dubai Terancam Obesitas

Taman Kota
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Taman Kota

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai sangat ingin meningkatkan kualitas kehidupan warganya dengan menambah daya tarik dan taman baru serta mendukung warganya dengan pilihan gaya hidup sehat. Awal pekan lalu, penguasa Dubai Sheikh Mohammed Bin Rashid Al-Maktoum memerintahkan perluasan wilayah pantai dengan pembangunan jalur jogging, taman hijau dan jalur bersepeda.

"Kami terikat komitmen untuk menanam modal dalam pembangunan modal manusia sehat melalui penyediaan lingkungan hidup yang ideal," kata Al-Maktoum sebagaimana dikutip harian Dubai, Gulf News, Senin (4/11).

Dengan total panjang 14 kilometer, jalan pantai tersebut akan menjadi yang paling panjang di negeri itu. Pada Mei awal tahun ini, pemimpin Dubai tersebut mengatakan keamiran itu bertujuan menggandakan jumlah wisatawan setiap tahun jadi 20 juta dari 10 juta sampai 2020.

Keemiran Arab tersebut ingin menarik wisatawan dan pelancong dengan mengukir citranya sebagai metropolitan yang hanya terdiri atas baja, kaca dan pantai dan mengolahnya kembali dengan menanam lebih banyak pohon serta menciptakan daya tarik dan tempat beristirahat yang alami.

"Dubai tentu saja memerlukan lebih banyak daya tarik," kata Rob Nicholas, pendiri dan pemilik Kelompok Media NPI di Dubai, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Senin (4/11).

Nicholas, orang Inggris yang telah tinggai di keamiran itu selama 28 tahun adalah seorang penerbit yang bekerja di sejumlah majalah pariwisata seperti "Concierge" --yang juga diterbitkan dalam Bahasa China dan Rusia. Ia mengatakan banyak pelancong mengatakan Dubai dan Uni Emirat Arab mudah ditemukan cuma dalam empat hari,

"Tapi kami masih memerlukan lebih banyak daya tarik seperti taman untuk bersantai, lebih banyak taman hijau dan acara rutin yang berorientasi keluarga," kata dia.

Kesejahteraan 2,5 juta warga Dubai juga menempati posisi tinggi di dalam agenda pemerintah, sementara penyakit seperti kegemukan, diabetes dan sakit jantung menjamur di tengah penyebaran makanan cepat saji dan gaya hidup yang diduga "modern".

Harian Emirat, The National, melaporkan pada Juli tahun ini bahwa separuh warga dewasa di Dubai kegemukan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Badan kesehatan dunia tersebut juga memperkirakan kasus diabetes mungkin naik sampai 2030.

Menurut Hussein Lootah, Dirketur Jenderal Dinas Kota Praja Dubai, Dubai berusaha menambah taman, kebun dan taman hijau di seluruh kota itu dari empat persen jadi 20 persen sampai 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement