Selasa 05 Nov 2013 09:40 WIB

Kelompok Pemberontak Mali Sepakat Bersatu

Aksi kekerasan melanda Mali (ilustrasi)
Foto: Reuters
Aksi kekerasan melanda Mali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OUAGADOUGOU -- Tiga kelompok pemberontak utama di Mali utara, Senin (4/11) waktu setempat, sepakat untuk melakukan penggabungan. Mereka sepakat menciptakan sebuah front bersatu dalam proses perdamaian yang sedang berlangsung dengan pemerintah.

Pemberontakan Tuareg di Mali utara tahun lalu menjerumuskan negara ke dalam kekacauan yang mengarah kepada kudeta di ibu kota Bamako dan pendudukan wilayah oleh kelompok gerilyawan.

Sejak invasi yang dipimpin Prancis pada Januari untuk mengusir gerilyawan, kelompok pemberontak telah tersebar. Rekonsiliasi dengan mereka menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Presiden Ibrahim Boubacar Keita .

Ketiga kelompok tersebut adalah: Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad (MNLA), Dewan Tinggi untuk Kesatuan Azawad (HCUA) dan Gerakan Arab Azawad (MAA). ''Proses penggabungan akan berlangsung dalam 45 hari, kata mereka.

Sebagai bagian dari kesepakatan damai yang ditandatangani dengan pemerintah di Burkina Faso pada Juni, tiga kelompok tersebut mengatakan mereka akan melucuti diri.

Namun, wilayah ini tetap tak stabil. Pada dua pekan lalu, wartawan radio Prancis dibunuh oleh gerilyawan tak dikenal.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement