Selasa 05 Nov 2013 08:13 WIB

Pemerintahan Gaza Tunjuk Jurnalis Wanita Jadi Juru Bicara

Al-Israa Mudallal (23)
Foto: AFP
Al-Israa Mudallal (23)

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintahan Palestina di Jalur Gaza menunjuk seorang perempuan sebagai juru bicara bahasa Inggris pertama pada Ahad lalu.

Hal itu diberitakan Maan News, Senin (4/11). Menurut media itu, penunjukan ini akan memberi wajah baru bagi otoritas Hamas yang memegang pemerintahan di Gaza.

Al-Israa Mudallal, 23, seorang jurnalis yang besar di Inggris, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia akan "melayani media Barat dan Israel" dan akan "bekerja untuk mengubah wacana media, dan melukis gambar baru yang berbeda bagi isu Palestina di Gaza."

Ia menambahkan, "Media Barat  mulai menyadari bahwa media Israel mengubah fakta, dan jadi kami harus membuat upaya besar untuk menghilangkan prasangka kepalsuan Israel."

Al-Mudallal sebelumnya bekerja di stasiun televisi al-Kitab  dan belajar jurnalisme dan media di Universitas Islam Gaza.

Ia mendedikasikan studinya di bidang jurnalisme serta waktunya di Inggris sebagai seorang anak yang membuatnya "memahami budaya Barat."

Saat ayahnya kuliah di Inggris, ia mengenyam pendidikan sekolah dasar di Bradford. Saat ini, ayahnya menjadi profesor ilmu politik dan sejarah di Universitas Islam di Gaza.

Pengangkatannya, dilaporkan Maan News, dilakukan sebagai upaya pemerintah Gaza memperkuat pendekatan terhadap hubungan masyarakat dan untuk menjelaskan pesan-pesan bangsa Palestina kepada publik internasional non-Palestina.

Ihab al-Ghosein, kepala hubungan media biro pemerintah Gaza, mengatakan bahwa langkah tersebut "datang dalam rangka pengembangan dialog antara Palestina dengan Barat, dan untuk mengedepankan penutur bahasa asing untuk menjelaskan pandangan pemerintah dan isu Palestina untuk dunia Barat."

"Upaya ini juga termasuk dalam rangka memperkuat dan menekankan peran perempuan Palestina dalam melayani masalah Palestina, terutama setelah membuktikan kemampuan mereka di bidang lain, seperti di kementerian dan lembaga pemerintah," katanya dikutip oleh Al-Sharq Al Awsat.

Wanita Palestina telah lama aktif dalam gerakan Hamas. Selain menteri wanita di kabinet Hamas Al Jamilla Shanti, ada banyak wanita Palestina terlibat dalam posisi kepemimpinan di berbagai posisi departemen, kementerian dan parlemen.

sumber : Maan News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement