REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, Senin (4/11) menegaskan komitmen pemerintahnya untuk menghadiri Konferensi Jenewa II mengenai Suriah. Tapi, dia menyatakan konferensi itu harus disiapkan dengan baik.
"Kami telah menekankan bahwa kami akan menghadiri Konferensi Jenewa II, baik itu diselenggarakan besok, sehari sesudahnya, atau dalam waktu satu pekan atau bahkan satu bulan atau lebih. Ini adalah pendirian tetap kami," kata Mekdad dalam satu taklimat.
Meskipun menekankan keinginan Pemerintah Suriah untuk membuat konferensi itu berhasil, Mekdad mengatakan konferensi tersebut harus segera mensahkan konsep tanpa-kekerasan dan non-terorisme.
"Ketika orang Suriah duduk bersama, mereka akan menemukan penyelesaian bagi masalah dalam negeri mereka," kata Mekdad sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Selasa.
Pernyataannya dikeluarkan sehari setelah Koalisi Nasional Suriah (SNC), payung utama oposisi di pengasingan yang berpusat di luar negeri, mengajukan prasyarat bagi keikut-sertaannya dalam konferensi yang direncanakan tersebut.
Konferensi itu dirancang untuk menyusun penyelesaian politik bagi konflik berkepanjangan di negara Arab tersebut.