Selasa 05 Nov 2013 21:30 WIB

Iran-China-Rusia Sensitif Terhadap Stabilitas Timur Tengah

China National Petroleum Company (CNPC)
China National Petroleum Company (CNPC)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Anggota senior Parlemen (Majlis) Iran Hossein Sheikholeslam yang sedang berkunjung ke China mengatakan, Iran, China dan Rusia adalah sensitif mengenai stabilitas Timur Tengah.

Berbicara kepada IRNA, Sheikholeslam, juga penasehat Ketua Majlis untuk Urusan Internasional, mengatakan ketiga negara harus membuat negara-negara Barat menyadari bahwa krisis regional, Suriah pada khususnya, harus diselesaikan hanya melalui cara-cara damai dan demokratis.

"Asia Barat laut adalah wilayah yang signifikan khusus untuk sumber energi," kata anggota parlemen itu menekankan, "Satu yang memerintah wilayah ini, pada kenyataannya, menguasai seluruh dunia."

Sheikholeslam adalah anggota delegasi yang menyertai Ketua Majlis Ali Larijani dalam kunjungannya ke China.

Larijani tiba di China Selasa lalu untuk memimpin delegasi tingkat tinggi atas undangan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China Zhan De Jiang.

Saat ini kerja sama Iran-China-Rusia dalam melawan agresor serta kekuatan ekspansionis efektif dan "sangat penting bagi masa depan wilayah", tegasnya.

Sheikholeslam mencatat bahwa tiga ibu kota harus melanjutkan kerja sama mereka bersama dengan negara-negara independen lain yang percaya masalah-masalah regional dan internasional harus diselesaikan melalui perundingan.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement