Rabu 06 Nov 2013 13:48 WIB

Fosil Platipus Raksasa Ditemukan di Australia

Red:
Fosil Platipus Raksasa
Fosil Platipus Raksasa

SYDNEY -- Temuan fosil gigi hewan platipus raksasa di Queensland, Australia, kemungkinan bisa dijadikan petunjuk mengenai kepunahan hewan berpenampilan tak ada duanya ini.  

Binatang platipus dari Australia terbilang cukup unik di dunia satwa, karena berparuh dan bertelur layaknya unggas namun menyusui anaknya layaknya mamalia. 

Di zaman ini, platipus berukuran sekitar 40 cm, namun sekitar lima hingga 10 juta tahun lalu, terdapat platipus berukuran dua kali lipat lebih besar dan bahkan gigi yang mampu mengunyah binatang lain. 

Platipus raksasa ini dahulu menghuni sungai-sungai di kawasan utara Australia. 

"Kita harus menamakan hewan ini Platypus Godzilla," ucap Profesor Mike Archer dari University of New South Wales, merujuk pada film klasik Jepang tentang monster besar bernama Godzilla.

Keberadaan sang 'Godzilla' ini disimpulkan dengan menggunakan fosil gigi yang ditemukan di kawasan  terlindung Riversleigh World Heritage, Queensland. 

Menurut para paleantolog, temuan fosil hewan raksasa tersebut mungkin mengubah anggapan selama ini terkait proses evolusi hewan platipus. Bahkan, mungkin saja ini berarti hewan platipus yang lebih kecil saat ini tengah menuju kepunahan. 

Platipus modern tidak memiliki gigi yang berfungsi baik, dan cara membunuh mangsanya adalah dengan cara menggunakan "bantalan-bantalan bertanduk" dalam mulutnya. Namun, hewan platipus purba bisa mengunyah binatang-binatang seperti kodok dan kura-kura kecil dengan mudah. 

Menurut Archer, spesies platipus raksasa yang dinamakan Obdurodon tharalkooschild ini tampaknya bukan merupakan nenek moyang langsung platipus modern, melainkan lebih merupakan pengecualian proses evolusi. 

Archer menambahkan bahwa para peneliti tidak tahu mengapa platipus sampai bisa kehilangan giginya, namun, proses kehilangan gigi dan pengecilan ukuran, serta terbatasnya penyebaran hewan ini, sepertinya menunjukkan bahwa hewan satu ini beresiko mengalami kepunahan. 

"Kita mengamati evolusi selama 60 juta tahun terakhir. Dulunya mereka sangat kuat, dengan gigi yang berfungsi baik. Dulu mereka ada di Amerika Selatan, di Antartika, dan ada di seluruh penjuru Australia," jelasnya. 

"Sekarang, mereka lebih kecil, seperti menciut, mereka kehilangan gigi mereka, dan mereka hanya ada di sungai-sungai bagian timur benua Australia," kata Archer.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement