REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Peluncuran orbiter pertama India ke Mars, Selasa lalu membuat perdebatan yang panjang bagi publik Cina, dilaporkan media India harian The Hindu, Rabu (6/11).
Media ini memonitor reaksi media-media Cina mengenai peluncuran tersebut.
Seorang netizens ternama Cina, Yinxiangzhongguo menuliskan di akun Sina Weibo, sejenis Twitter, bahwa ambisi India merupakan ancaman serius bagi Cina.
"Dengan India berusaha keras mengeksplorasi ruang angkasa, Cina harus terus melakukan investasi di bidang eksplorasi angkasa," tulisnya.
Media Global Times, sebuah tabloid yang diterbitkan People's Daily, menuliskan dalam editorialnya, bahwa India, "mempunyai tujuan ambisius untuk memimpin Asia di sektor ini, khususnya untuk mengungguli Cina" sebagai usaha untuk masuk kelompok elit Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa dalam eksplorasi Mars.
Menurut The Hindu, tabloid itu juga menyeret isu kemiskinan India dengan peluncuran tersebut.
"Semiskin negaranya, New Delhi mencoba memuluskan eksplorasi Marsnya dengan budget hanya 73 juta USD, sangat sedikit dibandingkan Cina dan Jepang," tulis Global Times.
Pemerintah Cina sendiri, tidak terpancing untuk ikut emosi dengan keberhasilan India itu.
"Semua negara mempunyai hak untuk melakukan eksplorasi damai dalam penggunaan angkasa luar," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei kepada media kemarin.
Walaupun begitu, publik Cina juga mengakui keunggulan India dan di antaranya menjadi pelajaran bagi negara Tirai Bambu tersebut.
Yuegongjushi menuliskan di akunnya, India lebih unggul dari Cina di bidang pengembangan peranti lunak.
"India akan bisa jauh lebih maju dari Cina bila negara itu mempunyai ekonomi yang kuat," tulisnya.
Ada juga yang memuji. "Itu keberhasilan yang bagus," kata Aneurin warga lain.
"Mereka hanya butuh 15 bulan untuk meluncurkan wahana itu. Dan biayanya tidak terlalu tinggi. Ini sebuah mukjizat."